Berita Sekitar Kadin Kota Semarang

Penutupan Semarang Great Sale 2018

13
May
2018

Pelaksanaan Semarang Great Sale (Semargres) tahun ini yang menggunakan transaksi non tunai, membuktikan Kota Semarang telah move on. Ibu Kota Jateng ini telah melakukan lompatan besar, dengan mengaplikasian pembayaran non tunai.

Hal ini disampaikan, Staf Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti, pada acara penutupan Semargres 2018 di Jalan Branjangan, Kawasan Kota Lama Semarang. Dia menambahkan, pemerintah, pengusaha, pewarta, dan penduduk telah berkolaborasi meramaikan acara ini.

Penggunaan transaksi non tunai membuktikan Kota Semarang sudah move on. Kota Semarang telah berubah menjadi kota wisata dunia, dan menjadi pusat perekonomian di Pulau Jawa. Ini menjadi energi kuat bagi Pemkot Semarang untuk melakukan lompatan di bidang lain.

Hadir juga dalam acara itu, yakni Asisten Administrasi Ekonomi Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Kota Semarang, Ayu Entys Wahyu Lestari, yang mewakili Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi. Kemudian, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Semarang, Arnaz Agung Andrarasmara. Staf Khusus Kementrian Pariwisata, Don Kardono, serta Deputi Bidang Pengembangan Industri dan Kelembagaan Kementerian Pariwisata, Rizki Handayani Mustofa.

Hadir juga dalam acara itu, sejumlah pengusaha, perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kota Semarang, dan ratusan masyarakat. Puncak acara, yakni pengundian doorprize 15 motor, dan hadiah utama dua buah unit mobil. Pengundian dilakukan secara digital melalui telepon pintar.

Ketua Kadin Kota Semarang, Arnaz Agung mengatakan, dalam sebulan gelaran Semargres mampu mendongkrak volume transaksi Rp 110 miliar. Selain itu jumlah peserta tenant yang ikut mencapai 1.118 peserta dari berbagai dunia usaha, termasuk PKL dan pedagang Pasar Tradisional. Sementara jumlah E-Kupon yang terpakai selama penyelenggaraan Semargres tercatat sebanyak 879.439 poin. Angka ini menurun dibanding tahun lalu yang bisa mencapai 3,5 juta kupon dengan jumlah transaksi Rp 237 miliar. Namun, ini merupakan lompatan besar mengingat ini tahun pertama menggunakan e-kupon.