Berita Sekitar Kadin Kota Semarang

Focus Group Discussion (FGD) Bank Jateng dan Kadin Kota Semarang dengan tema "Menemukan Peluang Ekspor Impor di Era Normal Baru"

05
Nov
2020

Masih banyaknya keluhan dari pelaku UMKM untuk mengekspor produknya ke luar negeri, baik dari persoalan administrasi, produk dan lainnya, Kadin Kota Semarang dan Bank Jateng menggelar Focus Grup Discussion "Menemukan Peluang Ekspor Impor di Era New Normal".

Bertempat di Gumaya Tower Hotel,  kegiatan dihadiri Komisi 11 DPR RI H. Musthofa, Dirut Bank Jateng Supriyatno, Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono dan pelaku UMKM se Kota Semarang.


Ketua Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara mengatakan,  kegiatan yang digagasnya ini diharapkan bisa menjawab keluhan dari pelaku UMKM yang masih kesulitan dalam melakukan ekspor produknya ke luar negeri. Kegiatan yang kita laksanakan hari ini diharapkan bisa menjawab keluhan dari teman-teman UMKM yang masih kesulitan dalam melakukan ekspor.



Arnaz juga berharap kegiatan yang digelar tersebut bisa memberikan manfaat dan bisa menjadikan semangat para pelaku UMKM untuk semakin berkreasi.

Lebih lanjut Arnaz mengatakan, untuk menjawab keluhan-keluhan tersebut, Kadin Kota Semarang menghadirkan pembicara yang ahli dalam bidangnya yakni Kakanwil Bea Cukai Jateng dan DIY  Padmoyo Tri Wikanto.



Kemudian Kepala Pelindo Junaidi dan Tenaga Ahli yang juga praktisi Ekspor dari Surabaya Ir. Fernanda Reza Muhammad.


Ketua Kadin Jateng Kukrit Suryo Wicaksono mengatakan, Jawa Tengah kedepan akan menjadi pusat industri asia sehingga akan memudahkan UMKM dalam melakukan ekspor.



Kedepan akan ada 135 perusahaan asing yang membuka usaha di kawasan industri Batang, kemudian juga akan dibangun kawasan industri Brebes. Dengan begitu Jateng bukan lagi menjadi  kawasan industri Jateng tapi kawasan industri Asia.
Sehingga lanjut Kukrit, prospek ekonomi Jateng kedepan akan sangat bagus dan peluang ekspor akan semakin terbuka bagi pelaku UMKM.
Mari kita sama-sama bangkitkan industri di Jateng untuk tembus ke pasar internasional dengan kreasi dan inova.



Sementara itu Fernanda Reza menegaskan kunci utama keberhasilan UMKM bisa menembus pasar internasional adalah brand dan merek. Merek akan menambah nilai jual sebuah produk.



Ia mencontohkan beberapa produk UMKM yang telah berhasil menembus pasar Luar Negeri yang diantaranya keripik jengkol.
Keripik Jengkol sudah tidak asing lagi bagi kita. Tapi Keripik Jengkol Oyoh asal Sumedang ini bisa ekspor ke luar negeri, karena apa ? brand dan juga kemasan yang menarik.



Lebih jauh Fernanda Reza menegaskan,  Jateng memiliki peluang yang sangat besar untuk bisa menembus pasar Luar Negeri, karena hampir 80 persen bahan produk UMKM berasal dari Jateng.